LAPORAN LABA-RUGI
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang
menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk
suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dengan biaya
merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut
laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang
menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan. Pembahasan kemudian
merujuk kepada definisi-definisi dasar mengenai laba, pendapatan/penghasilan,
biaya, serta adanya kontroversi metode current
operating dengan all inclusive, dan
mengenai topik-topik yang berkembang terutama mengenai manajemen laba.
Definisi-definisi
Laba
Laba akuntansi
secara formal dapat di definisikan sebagai berikut:
a) Laba
dan keuntungan mengacu pada jumlah yang berasal dari revenue atau operating
revenue dikurang kos barang
yang terjual, biaya-biaya yang lain, dan kerugian. (Committee on Terminology 1955, p 8 atau ATB No. 2)
b)
Laba-rugi
bersih merupakan kelebihan (defisit) pendapatan atas biaya dari suatu periode akuntansi
tertentu (APB statement 4, 1970b, p 134).
c)
Laba komprehensif (comprehensive
income) merupakan perubahan dalam ekuitas (net asset) dikurangi
dengan entitas selama periode transaksi dan kejadian atau keadaan yang bukan
berasal dari sumber pemilik (FASB 1985b,
p 70 – SFAC No. 6).
Definisi yang pertama dan kedua mengacu
pada pendekatan revenue-expense. Penekanannya
terletak pada pentingnya standar yang mendefinisikan elemen-elemen laba rugi
serta spesifikasi pengakuan dan pengukuran. Definisi yang ketiga mengacu kepada
pendekatan sumber daya ekonomi, serta klaim atas sumber daya dan nampaknya
definisi tersebut menjadi arah yang diambil oleh FASB saat ini dan yang akan
datang.
Pendapatan
(revenue) dan Keuntungan (gains)
Pendapatan dari kegiatan
normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang ataupun jasa
yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan yang bukan
berasal dari kegiatan normal perusahaan adalah hasil di luar kegiatan utama
perusahaan yang sering disebut hasil non operasi. Pendapatan non operasi
biasanya dimasukkan ke dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga
dan deviden.
Maka,
karakteristik pendapatan dapat di definisikan sebagai berikut:
a)
Pendapatan dihasilkan dari hasil penjualan barang atau pemberian jasa yang diukur dengan kos dengan dialokasikan kepada konsumen, klien, atau penyewa atas
barang atau jasa yang diberikan kepada mereka.
(Committee on Terminology 1955, p 5)
b)
Pendapatan merupakan
peningkatan bruto dalam sumber daya ekonomi atau penurunan bruto dalam
kewajiban yang di
ukur berdasarkan kesesuaian dengan prinsip
akuntansi berterima umum serta
berasal dari jenis aktivitas yang mengarah pada laba.
(APB
1970b, p 134)
c)
Pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan lain atas sumber daya
ekonomi dari sebuah entitas atau pelunasan atas kewajiban (kombinasi keduanya)
selama periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, jasa atau
aktivitas yang lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan. (FASB 1985b, p 78)
Keuntungan didefinisikan sebagai gains,
yang bersumber selain dari penjualan produk, barang dagangan, atau pemberian
jasa. Keuntungan akan meningkatkan ekuitas dari transaksi peripheral atau incidental,
kecuali yang merupakan hasil dari pendapatan dan investasi pemilik. Perbedaan
antara pendapatan dan keuntungan merupakan suatu subyek yang sangat kotroversi.
Satu pihak berpendapat bahwa hanya pendapatan yang seharusnya dilaporkan dalam income statement. Sedangkan yang kedua
berpendapat bahwa sifat keuntungan tidak mengambarkan kejadian yang
berulang-ulang dari kegiatan utama suatu entitas.
Pengakuan Pendapatan
(Revenue)
Sprouse
dan Moonitz (1962, p 177) mendefinisikan bahwa revenues harus diidentifikasi
dengan periode dimana aktivitas ekonomi utama yang diperlukan untuk penciptaan
dan penyerahan barang dan jasa telah dicapai. FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan
yaitu:
1.
Pendapatan
baru dapat diakui bilamana pendapatan itu telah direalisasikan atau cukup pasti
akan segera terealisasikan. Pendapatan dan keuntungan dapat dikatakan telah
terealisasi bilamana telah terjadi transaksi pertukaran produk atau jasa hasil
kegiatan suatu entitas bisnis dengan kas atau klaim untuk menerima kas.
2.
Pendapatan
baru dapat diakui bilamana pendapatan tersebut sudah terhimpun. Pendapatan
dikatakan telah terhimpun bilamana kegiatan menghasilkan pendapatan dan telah
berjalan secara substansial, sehingga suatu unit usaha berhak untuk mnguasai
manfaat yang terkandung dalam pendapatan.
SFAC No.
5 terdapat empat alternatif pengakuan waktu pendapatan yaitu:
(a) Selama produksi; (b) Pada saat produksi telah selesai; (c) Pada saat penjualan; dan (d) Ketika kas diterima. Sedangkan atribut yang dipakai dalam
pengukuran adalah (1) Harga jual; (2) Pengumpulan kas; (3) Cost dimasa yang akan datang.
Biaya dan Kerugian
Dalam pengukuran laba periodik, kos yang
sudah terjadi dipecah menjadi kos periode berjalan (biaya) dan kos periode masa
mendatang (masih tetap merupakan aset). Sebagai pengurang pendapatan, semua
biaya memiliki kedudukan yang sama terhadap pendapatan dan ditandingkan dengan
dasar penandingan yang memuaskan yaitu kelayakan ekonomi bukan kriteria fisik.
Maka biaya dapat didefinisikan sebagai berikut:
a)
Biaya
dalam arti yang lebih luas merupakan semua cost yang di
biayakan yang dapat dikurangkan dari revenue.
Definisi
tersebut mempergunakan pendekatan revenue-expenses tradisional. (Committee on Terminology 1957, p 3).
b)
Biaya merupakan penurunan bruto atau peningkatan bruto dalam kewajiban yang diakui dan diukur sesuai PABU yang merupakan hasil dari aktivitas yang berorientasi pada laba.
Definisi tersebut mempergunakan pendekatan revenue-expenses. (APB 1970b, p 134).
c)
Biaya merupakan arus keluar atau penggunaan lain dari harta atau
terjadinya kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama satu periode dari
penyerahan atau produksi barang, dan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan operasi utama suatu
entitas bisnis. Definisi tersebut menggunakan pendekatan asset-liabilities. (FASB 1985b, p 80).
APB statements
No.4 dan FSAC No.6 mendefinisikan kerugian sama seperti cara mendefinisikan
keuntungan. Kerugian merupakan pengurangan aset bersih, tetapi posisinya tidak
seperti biaya atau transaksi capital. Sebagaimana halnya dengan keuntungan,
perbedaan antara biaya dan kerugian tidaklah penting dalam
konsep all inclusive income. Dalam hubungannya dengan prinsip perbandingan
(matching principle), APB statement No.4 mengklasifikasikan kos atau biaya
dalam 3 kategori, yaitu:
a)
Kos yang secara
langsung berhubungan dengan pendapatan dalam suatu periode
b)
Kos yang
berhubungan secara tidak langsung dengan pendapatan dalam suatu periode
c)
Kos yang secara
praktek tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan periode manapun
Comments
Post a Comment