Terjemahan The Innate Knowledge Thesis
3. Pengetahuan Tentang Tesis
Pengetahuan tentang,
tesis bergabung dengan institusi / tesis menyatakan bahwa kita memiliki
pengetahuan tentang apriori, tetapi institusi dan deduksi tidak memberikan itu
sebagai sumber pengetahuan. Maka, diperlukan pengetahuan tentang apriori
menjadi bagian dari kesadaran kita. Pengalaman dapat memotivasi kita tentang
pengetahuan ini, namun itu tidak diberikan kepada kita. Karena, pengetahuan ini
sudah ada.
Plato memperkenalkan asal mula
pengetahuan tentang tesis di Meno dimana sebagai ingatan pengetahuan tentang
doktrin. Doktrin merupakan motivasi untuk sebuah paradoks yang muncul ketika
kita berupaya untuk menjelaskan sifat penyelidikan. Bagaimana kita memperoleh
pengetahuan teorema dalam geometri ? Kita menyelidiki masalah tersebut. Namun,
pengetahuan dengan penyelidikan tampaknya mustahil ( Meno, 80d-e ). Kita
mengetahui atau tidak pengetahuan awal proses penyelidikan teorema. Jika kita
sudah memiliki pengetahuan, maka tidak ada tempat untuk penyelidikan. Jika kita
tidak memiliki pengetahuan, kita tidak tahu apa yang sedang kita cari dan tidak
dapat mengenalinya ketika kita menemukan itu. Salah satu cara kita, tidak bisa
mendapatkan pengetahuan dari teorema dengan penyelidikan. Namun, kita tahu
beberapa teorema.
Doktrin
pengetahuan dengan ingatan menawarkan solusi. Apabila kita menanyakan kebenaran
teorema,
tentang apa yang kita berdua lakukan dan kita tidak mengetahui itu. Kita
memiliki pengetahuan dalam bentuk memori yang diperoleh dari jiwa kita, dimana
pengetahuan tentang teorema tersebut belum ada dalam tubuh kita. Kita tidak memiliki pengetahuan dalam hal itu,
dimana penyatuan jiwa dengan tubuh, itu bukan
merupakan pengetahuan dan itu sekarang perlu diingat. Dalam mempelajari hal
tersebut pada dasarnya kita mengingat apa yang sudah kita tau.
Plato terkenal menggambarkan tentang
doktrin pertukaran antara socrates dan seorang anak budak, di mana socrates
adalah seorang pemandu budak yang tidak mengetahui pengetahuan matematika.
Pegalaman budak tersebut dalam bentuk pertanyaan dan ilustrasi pada socrates.
Merupakan kesempatan untuknya ingat, dari apa yang ia pelajari sebelumnya.
Plato seorang metafisika yang menyediakan dukungan tambahan pengetahuan tentang
tesis. Karena pengetahuan kita yang abstrak, merupakan bentuk asli yang diluar
pengalaman pribadi maka disebut apriori.
Pendukung kontemporer posisi Plato ini
sangat langka, paradoks awal Plato menggambarkan sebagai “trik argumentasi”
(Meno, 80e), cincin sophistical. Asumsi metafisik dalam
memberikan solusi perlu pembenaran. Solusi ini tidak
menjawab pertanyaan mendasar: Bagaimana hanya seorang budak yang belajar
tentang teorema jiwa ? Institusi / perguruan tinggi menawarkan tesis yang sama,
apabila ini tidak masuk akal bahwa bagaimana seorang budak meperoleh
pengetahuan apriori. Meskipun
demikian, posisi Plato menggambarkan pemikiran yang menyebabkan banyak filsuf
untuk mengadopsi beberapa pengetahuan tentang tesis. Kita sangat yakin dan tahu
tentang proposisi tertentu dari dunia luar, tapi sepertinya tidak ada
penjelasan yang memadai bagaimana kita memperoleh tentang pengetahuan singkat
ini yang menyebutkan bahwa ini adalah bawaan. Isinya tersebut kita peroleh
langsung dari pengalaman, serta apa yang kita dapat peroleh dengan melakukannya
langsung dengan pengalaman yang pernah kita rasakan. Ini tampaknya tidak
didasarkan pada sebuah intitusi atau deduksi. Bahwa bawaan itu menjadi
penjelasaan lebih baik.
Comments
Post a Comment